Senin, 10 Januari 2011

Plankton Yang Berguna Dalam Usaha Budidaya


PENDAHULUAN
Plankton merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus  di perairan bebas atau mikroorganisme yang hidup di dalam air. Pergerakan plankton di pengaruhi oleh arus, hidupnya melayang-layang dan gaya geraknya sangat kecil. Distribusi plankton cukup luas, mulai dari muara sungai hingga samudra, mulai dari perairan tawar hingga asin, bahkan dari perairan tropis hingga kutub. Mereka terdiri dari mahkluk-mahkluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuh-tumbuhan (phytoplankton). Dengan kata lain zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis.
Fitoplankton memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perairan. Fungsi ekologisnya sebagai produser primer dan awal mata rantai dalam jaringan makanan menyebabkan fitoplankton sering dijadikan skala ukuran kesuburan suatu ekosistem. Berdasarkan struktur tropik level, pada kebanyakan ekosistem fitoplankton terutama dikomsumsi oleh zooplankton disamping larva hewan tingkat tinggi lainnya. Fitoplankton dan zooplankton memiliki kedekatan hubungan ekologis yaitu pemangsaan (grazing), selanjutnya zooplankton dikomsumsi oleh konsumen yang lebih tinggi seperti larva dan hewan muda dari berbagai organisme termasuk kepiting bakau (Scylla spp).
Plankton merupakan makanan alami larva organisme perairan. Sebagai produsen utama di perairan adalah fitoplankton, sedangkan organime konsumen adalah zooplankton, larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya. Dengan kata lain kelangsungan hidup ikan tergantung pada banyak sedikitnya jumlah plankton yang ada. Sehingga keberadaan plankton sangat penting untuk keseimbangan ekosistem.



PEMBAHASAN
1.                  Diatom
Diatom adalah tumbuhan cell tunggal yang tergolong dalam kelas Bacilariophyceaedari phylum Bacilariophyta.  Diatom bisa terdiri dari satu cell tunggal atau gabungan dari beberapa cell yang membentuk rantai.  Biasanya terapung bebas di dalam badan air dan juga kebanyakan dari mereka melekat (attach) pada substrat yang lebih keras. Pelekatan diatom biasanya karena tumbuhan ini mempunyai semacam gelatin (Gelatinous extrusion) yang memberikan daya lekat pada benda atau substrat. Kita juga kadang menemukan beberapa diatom yang walau sangat lambat tetapi punya daya untuk bergerak.  Diatom akan sangat tergantung pada pola arus laut dan pergerakan massa air baik itu secara horizontal maupun vertical. Cell diatom ini mempunyai ukuran kurang lebih 2 micron sampai beberapa millimeter, namun kita juga kadang menemukan beberapa yang ukurannya sampai 200 micron.  Sampai saat ini para ahli memperkirakan jumlah species dari diatom ini sekitar 50.000 spesies. 
Diatom kebanyakan tersebar pada seluruh perairan dunia, dari perairan air tawar hingga lautan dalam.  Bahkan ada beberapa yang di temukan pada genangan air bekas gunung berapi.  Diatom umumnya di temukan pada laut, sungai, estuary, kolam, aliran air pada irigasi-irigasi, bahkan kolam-kolam kecil sekalipun. 
2.                  Chlorella
Chlorella adalah genus ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, laut, dan tempat basah. Ganggang ini memiliki tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas berbentuk mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah diri. Setiap selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang tidak mempunyai flagel. Ganggang ini sering digunakan di laboratorium untuk penyelidikanfotosintesis. Karena sifatnya yang unik, para ahli berpendapat bahwa Chlorella dapat ikut mengatasi kebutuhan pangan manusia di masa yang akan datang.



3.                  Artemia salina
Artemia merupakan kelompok udang-udangan dari phylum Arthopoda. Mereka berkerabat dekat dengan zooplankton lain seperti copepode dan daphnia (kutu air). Artemia hidup di danau-danau garam (berair asin) yang ada di seluruh dunia. Udang ini toleran terhadap selang salinitas yang sangat luas, mulai dari nyaris tawar hingga jenuh garam. Secara alamiah salinitas danau dimana mereka hidup sangat bervariasi, tergantung pada jumlah hujan dan penguapan yang terjadi.
4.                  Krill
Kril adalah crustacea seperti udang yang dapat ditemui di semua samudera dunia. Mereka dimakan oleh banyak binatang, termasuk burung, paus, cumi-cumi dan hiu paus. Mereka biasanya ditemukan pada grup besar, dengan lebih dari 10.000 krill per meter kubik.
Kril adalah hewan kecil yang menyerupai udang. Ukurannya 8 mm sampai 60 mm, kril sendiri terdapat di seluruh lautan yang ada di bumi ini. Hewan ini termasuk filum Antropoda, kelas Crustacea, ordo Euphausiacea dan jenis hewan kril ini terdapat lebih dari 90 spesies diseluruh dunia.
Tubuh kril penuh dengan bintik-bintik coklat kemerahan dan hampir transparan, bila ribuan kril terperangkap kedalam jala maka akan terlihat berwarna kemerahan.
Kril hidup dilautan terbuka dalam jumlah yang besar. Samudra Arktik dan Antartika dapat mengandung 20 kg kril dalam setiap M3. Kril memakan tumbuhan dan hewan mikroskopik, termasuk kerang muda. Sebaliknya kril merupakan makanan dari hewan laut lain, seperti ikan dan juga burung laut. Ikan Paus besar menyaring kril dari air untuk makanannya.
Kril baik dimakan karena banyak mengandung protein dan juga vitamin A. Beberapa tahun belakangan ini kril ditangkap dalam jumlah yang sangat besar dan para ahli biologi khawatir bahwa kril yang terlalu banyak ditangkap. Ini dapat mengakibatkan dampak yang serius pada hewan laut lain, termasuk paus yang populasinya sangat sedikit.
5.                  Daphnia
Daphnia seringkali dikenal sebagai kutu air karena kemiripan bentuk dan cara bergeraknya yang menyerupai seekor kutu. Pada kenyataannya Daphnia termasuk dalam golongan udang-udangan dan tidak ada hubungannya dengan kutu secara taxonomi. Daphnia merupakan udang-udangan renik air tawar dari golongan Brachiopoda. Mereka boleh dikatakan masih saudara dengan Artemia. Meskipun gerakannya tampak "meloncat" seperti seekor kutu sebenarnya binatang ini berenang dengan menggunakan "kakinya" (sering disebut sebagai antena), bahkan dengan berbagai gaya yang berbeda.
Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak dan juga hewan kecil lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena "kemudahannya" dibudidayakan sehingga dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat.
6.                  Infusoria
Infusoria adalah nama untuk berbagai jenis binatang bersel tunggal yang termasuk golongan protozoa. Infusoria berukuran antara 40-100 mikron. Ukuran ini sesuai dengan ukuran mulut larva ikan, sehingga banyak di budidayakan untuk digunakan sebagai pakan.
Infusoria sebagian besar hidup di air tawar terutama dimana terjadi proses pembusukan. Makanannya adalah bakteri dan protozoa lain yang lebih kecil misal ganggang renik dan ragi.
Infusoria berkembangbiak dengan cara membelah diri dan dengan cara konjugasi. Infusoria tidak menyukai sinar matahari sehingga banyak terdapat di perairan yang teduh dan ditumbuhi tumbuhuhan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar